Sejalan
dengan kemajuan era industrialisasi, suatu produk dituntut tidak hanya memiliki
fungsi teknis ekonomis dan sekedar pemenuhan kebutuhan fisik saja, tetapi juga
dapat menjawab tuntutan akan fungsi simbolik, keindahan, kenyamanan, dan
kemudahan. Permasalahan yang kemudian timbul adalah mengapa ada produk yang
menjadi lebih unggul dari produk lainnya, sedangkan spesifikasinya hampir sama.
Fenomena di atas menyebabkan timbulnya suatu tuntutan akan desain produk
industri yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara nyata dalam persaingan
pasar.
Desain produk industri adalah suatu kegiatan yang luas
dalam inovasi teknologi. Desain produk tersebut bergerak meliputi proses
pengembangan produk dengan mempertimbangkan fungsi, kegunaan, proses produksi
dan teknologi, pemasaran serta perbaikan manfaat dan estetika dari produk
industri.
Untuk meningkatkan daya saing , kualitas dan produktifitas,
diperlukan adanya suatu aktifitas riset dan pengembangan produk-produk baru.
Hal ini diantisipasi dengan adanya pendidikan desain produk industri. Ditinjau
dari jenis kegiatannya, ruang lingkup bidang profesi ini dibagi menjadi tiga
kelompok besar:
- Desain produk meliputi:
Furniture, alat-alat rumah
tangga, elektronika, perlengkapan medis dan rumah sakit, perlengkapan kantor,
komponen bangunan, perlengkapan olah raga dan hobi, kerajinan, dll.
- Desain fasilitas lingkungan meliputi:
Fasilitas olah raga dan
rekreasi, sistem informasi kota, perkakas dan
sarana umum kota, shelter dan sarana kaki lima, peralatan
pertanian, perkebunan dan kehutanan, dll
- Desain alat transportasi meliputi:
Mobil penumpang, mobil keluarga,
bis, angkutan umum, truk, angkutan barang, interior berbagi jenis alat
tranportasi, pemadam kebakaran, bis airport, unit sampah, sarana angkutan
lingkungan dan lain-lain.
Ilmu desain produk industri merupakan salah satu penunjang
bagi seorang sarjana teknik industri. Pada proses perencanaan dan pengendalian
produksi, sarjana Teknik Industri diharapkan dapat merumuskan suatu konsep dari
suatu bentuk sistem produksi yang terpadu dalam hal desain produk, alat, dan
fungsinya, seperti yang telah diuraikan di atas. Dalam hal ini seorang sarjana
TI diharapkan dapat berinteraksi dengan sarjana dari bidang lainnya untuk
mewujudkan suatu hasil yang nyata.
Seorang desainer produk industri diharapkan mampu memiliki
dan mengembangkan karakteristik kreatif, orisinal, dan mempunyai kemampuan
dalam mengolah bentuk, mampu bekerjasama secara multidisiplin, mengenal
karakteristik dan kebudayaan lingkungan, menguasai terapan dalam bidang
ergonomi dan pemasaran, serta mampu mempresntasikan ide secara sistematis dan
jelas.
Saat ini, di negara –negara industri, profesi desain
industri merupakan salah satu tulang punggung dalam mata rantai industri yang
bekerja bahu membahu dengan para insinyur, arsitek, ekonom, ergonom, ahli
material, scientist, bahkan dengan para seniman untuk melahirkan suatu
kebutuhan tertentu. Dengan kata lain, seorang desainer produk adalah figur yang
menjembatani kepentingan produsen dan konsumen. Di Indonesia sendiri
diperkirakan jumlah desainer produksi masih terbatas. Selain itu, kontribusi
yang diharapkan masih belum tampak nyata, mengingat sebagian besar industri kita
masih bersifat pembuatan bahan baku.
Namun di masa yang akan datang diharapkan profesi ini dapat
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi kelangsungan industri di Indonesia,
sehingga dapat menghasilkan keunggulan komparatif dan kompetitif pada produk
sejenisnya. Kegiatan perancangan produk berada pada tahap R&D/product
development untuk mendefinisikan produk industri. Kegiatan ini merupakan kunci,
bagi konsep dan strategi produk tersebut dikembangkan. Negara-negara industri
tidak akan melepaskan kegiatan tersebut, selain jaringan bisnis dan pemasaran
juga tetap dipegang.